-->

Mengenal Program Bridging Course untuk SMP

Mengenal Program Bridging Course untuk SMP
Pelaksanaan TOT Brigding Course Region Surabaya beberapa waktu yang lalu
Tahun pelajaran baru tentunya tidak akan terlepas dari penerimaan siswa baru. Adanya siswa baru sering menimbulkan berbagai permasalahan yang sangat mempengaruhi perjalanan proses pembelajaran bagi siswa pada tahap selanjutnya. 

Pada jenjang SMP salah satu masalah yang sering timbul adalah tingkat kesiapan lulusan SD ketika memasuki jenjang SMP. Seringkali banyak lulusan SD yang belum benar-benar siap memasuki jenjang SMP. Hal ini antara lain disebabkan oleh belum memadainya mutu pendidikan di sejumlah SD. Pola pendidikan yang saat ini berlangsung member kemungkinan lulusan SD, walaupun dengan tingkat penguasaan “terbatas” dapat lulus dan berhak melanjutkan ke SMP. Kondisi seperti itu kemudian menjadi masalah bagi guru di SMP, yaitu kesulitan memullai pelajaran karena bekal awal yang dmiliki oleh siswa lulusan SD tidak memadai untuk mengikuti pelajaran di SMP.

Salah satu solusi yang dipandang efektif untuk mengatasi masalah tersebut, adalah dengan memberikan program “Bridging Course” kepada mereka di awal tahun pelajaran di SMP. 

Apa itu progam Bridging Course ?

Program Bridging Course (BC) adalah semacam program matrikulasi untuk meningkatkan kemampuan awal siswa di tingkat SMP pada beberapa mata pelajaran. Program Bridging Course (BC) merupakan program pembelajaran pada beberapa mata pelajaran yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan awal siswa baru SMP, sehingga pada saat pembelajaran siswa mengikuti pelajaran dengan baik, lancer dan mampu menguasai materi pelajaran secara optimal.

Program Bridging Course (BC) di SMP dapat dilaksanakan dengan berbagai pola dengan jangka waktu yang berbeda-beda, misalnya :
  1. Bridging Course (BC) dapat diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan selama masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Dalam pola ini BC merupakan salah satu agenda PLS, artinya ada waktu khusus yang dialokasikan setiap hari selama masa PLS berlangsung. Banyaknya waktu yang dialokasikan sangat tergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru dalam mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui tes diagnostik) dan waktu keseluruhan yang dimiliki untuk kegiatan PLS.
  2. Bridging Course (BC) dapat dilakukan secara intensif pada periode waktu tertentu, misalnya selama satu minggu atau lebih (enam hari berturut-turut) sebelum atau sesudah kegiatan PLS (di awal tahun pelajaran). Semua waktu pada periode tersebut dijadwalkan untuk Bridging Course (BC). Lama penyelenggaraan (banyaknya hari yang dialokasikan) sangat tergantung pada kesiapan peserta didik baru dalam mengikuti pelajaran di SMP dan kalender akademik sekolah.
  3. Bridging Course (BC) dapat diberikan dalam bentk pelajaran tambahan setelah pelajaran berakhir setiap hari pada awal tahun pelajaran baru, selama jangka waktu tertentu. Setiap hari atau setiap dua hari sekali peserta didik diberi pelajaran tambahan selama dua jam atau lebih. Banyaknya waktu yang dialokasikan sangat tergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru dalam mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui tes diagnostik). Dalam pola ini Bridging Course (BC) dapat diberikan selama satu tahun, dua atau lebih pada bulan-bulan awal semester satu kelas VII SMP.
Ingin tahu lebih jauh tentang program Bridging Course (BC) ? tunggu postingan Al-Maududy berikutnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel