-->

Beginilah Tahapan Penerapan Full Day School



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, program full day school (FDS) tetap akan diberlakukan bertahap hingga 2020. Kemendikbud telah menyelesaikan sejumlah perangkat program, seperti naskah akademik, pola pelaksanaan, dan petunjuk pelaksanaan.


"Kami juga sedang mengidentifikasi sekolah dan daerah mana saja yang akan dijadikan percontohan. Minimal nanti ada tiga persen dari seluruh jumlah sekolah di Indonesia yang menjadi percontohan program full day school," ujar Muhadjir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/10).


Muhadjir optimistis kuota 50 persen sekolah percontohan dapat terpenuhi. Sebab, saat ini sudah ada beberapa sekolah dan daerah yang mengajukan diri menjadi percontohan dengan biaya mereka sendiri. Dia mencontohkan, ada Kabupaten Bantaeng dan Siak yang telah menyatakan siap menjadi sekolah percontohan program ini. Jumlah sekolah yang akan dijadikan percontohan pada 2016 sekitar 50 sekolah.


 Sementara itu, pada 2017, sekolah penyelenggara akan ditambah sebanyak 1.200 sekolah. Pada 2018, ada 3.000 sekolah yang direncanakan menjalankan full day school. Muhadjir berharap, hingga akhir 2020 seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan full day school.


 Penunjukan sekolah percontohan dilakukan secara merata. "Akan diambil dari berbagai kategori, misalnya, wilayah barat, timur, sekolah yang sudah menjalankan program penguatan karakter, yang belum sama sekali," tutur Muhadjir. 



Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, penguatan pendidikan karakter (PPK) pada pendidikan dasar (SD dan SMP) akan diimplementasikan pada 542 sekolah di 34 provinsi.


"Integritas pada kegiatan inti akan menjadi praktik penerapan di sekolah percontohan PPK. Kami targetkan 2020 seluruh sekolah di Indonesia telah menerapkan pendidikan karakter," kata Muhadjir. Penguatan lima nilai utama karakter, di antaranya religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. 

Menurutnya pendidikan ka‎rakter sangat dibutuhkan dalam merevolusi karakter anak-anak. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menambahkan, anak-anak di sekolah akan dibiasakan mengisi waktu dengan kegiatan positif. Tahun ini, program ini akan diimplementasikan pada 542 sekolah di 34 provinsi. 

Anggota DPD asal Sumatra Barat, Emma Yohanna, mengatakan, meski anggaran pendidikan telah mencukupi, masih banyak sekolah di daerah dengan kondisi sarana dan prasarana yang minim. Jika FDS ditetapkan menyeluruh, pihaknya khawatir sekolah akan kesulitan menyesuaikan.


"FDS itu lebih dari setengah hari di sekolah. Jadi, siswa membutuhkan ruangan yang memadai, toilet, tempat makan, tempat bermain yang juga memadai. Kondisi seperti itu belum dimiliki semua sekolah," ujar Emma dalam rapat dengar pendapat dengan Kemendikbud.


Emma memperkirakan, program FDS akan lebih banyak menelan anggaran jika diterapkan secara menyeluruh. Dia megusulkan ada komitmen dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi sarana dan prasarana sekolah sebelum program ini diberlakukan secara luas.


Hal serupa juga disampaikan anggota DPD asal Kalimantan Barat, Maria Goreti. Dia mencontohkan, ada bangunan sekolah di daerahnya yang masih berupa rumah kayu. Jika program FDS diberlakukan secara merata, pihaknya khawatir kondisi belajar menjadi kurang nyaman. "Bagaimana pemerintah akan menyesuaikan kondisi di daerah dengan program FDS jika fasilitas di sekolah daerah amat minim?" ungkapnya.



Sumber:

http://www.sekolahdasar.net/2016/10/tahun-2020-seluruh-sekolah-terapkan-sehari-penuh.html
http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/16/10/04/oeie051-full-day-school-dilaksanakan-bertahap
http://www.jpnn.com/read/2016/10/25/476576/2020-Seluruh-Sekolah-Sudah-Terapkan-Full-Day-

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel