-->

Penelitian Tindakan semudah ABC

Beberapa waktu terakhir upaya peningkatan profesionalitas guru melaui kegiatan meneliti dan menulis karya ilmiah kembali mengemuka. Polemik tentang hal tersebut sempat menghangat terutama ketika tuntutan untuk melakukan kegiatan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah menjadi hal yang wajib dilakukan oleh seorang guru sesuai amanat undang-undang. 

Terlepas dari pro kontra tentang wajib tidaknya kegiatan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah bagi seorang guru, maka pada kesempatan ini kami mencoba membahas tentang penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah maupun pengawas, berdasarkan paparan Bp. Suyanto salah seorang Widiaiswara LPMP Mataram Nusa Tenggara Barat pada media interaktifnya yang sudah kami unggah melalui youtube dan dapat diakses pada link : video tutorial ini dan tulisan mengenai Penelitian Tindakan Semudah ABC ini merupakan script dari narasi bp. Suyanto pada video tutorial tersebut.
Penelitian Tindakan Semudah ABC

Penelitian Tindakan terdiri dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru, Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk kepala sekolah dan Penelitian Tindakan Kepengawasan untuk pengawas sekolah. 

Selama ini terdapat banyak kesulitan para guru di dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan menyusun KTI, diantaranya :
1. Belum terbiasa menulis
2. Selama ini hanya belajar teori saja
3. Sudah menulis tetapi belum bisa diakui sebagai bagian dari penilaian angka kredit

Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mencoba memaparkan bahwa melakukan penelitian tindakan itu semudah “A B C”. A : Arahkan ke permasalahan yang ingin diteliti, B  : Bekerja secara langsung tanpa mengabaikan kaidah penulisan dan teori dan C : catat hal-hal penting untuk penguatan terutama pada bagian-bagian yang menjadi perhatian tim penilai angka kredit.

Konsep dasar penelitian tindakan


Konsep Penelitian Perlu dibahas agar  tidak rancu dengan jenis penilitian lainnya. Penelitian eksperimen adalah untuk membuktikan keampuhan suatu cara, metode pendekatan model atau strategi tertentu. Sedang penelitian tindakan merupakan dalam rangka in-reyen cara baru agar lebih lancar di dalam mempergunakannya. Oleh karena itu penelitian eksperimen hanya dilakukan satu kali untuk membuktikan ampuh tidaknya cara yang diteliti. Sedangkan penelitian tindakan dilakukan berulang-ulang dalam beberapa siklus.

Fokus penelitian eksperimen terdapat pada hasil, yaitu membandingkan  efektivitasnya dengan cara lainnya. Biasanya melalui kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian tindakan fokusnya pada tindakan atau proses. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan cara tertentu yang dapat dilihat dalam bentuk unjuk kerja dan secara konkrit dapat diamati oleh peneliti.

Rumusan masalah dalam penelitian eksperiman untuk menjawab hipotesa, diterima atau ditolak. Sedangkan untuk penelitian tindakan mengarah kepada proses baru  hasil yang merupakan konsekwensi logis dari keterlaksanaan proses. Oleh karena itu hipotesis tindakan tidak harus ada  dalam penelitian tindakan. Namun Jikalau ditulis ada maka harus dicari jawabannya melalui evaluasi hasil akhir setelah tindakan. Oleh karean itu data yang dikumpulkan lebih banyak bersifat kualitatif. Sedangkan penelitian eksperimen data yang dikumpulkan lebih banyak bersifat kuantitatif melalui berbagai metode pengukuran dengan menggunakan statistik.

Bab I : Pendahuluan


Latar Belakang

Bab pendahuluan diawali dengan latar belakang. Pertama dimulai dengan idealisme yang ingin dicapai yaitu kompetensi siswa untuk PTK, kompetensi guru untuk PTS dan kompetensi kepala sekolah untuk penelitian tindakan kepengawasan. Kemudian yang penting untuk diungkapkan adalah proses yang ideal untuk mencapai kompetensi tersebut, karena penelitian ini adalah penelitian tindakan. Proses pembelajaran siswa bagi guru, proses pembinaan guru bagi kepala sekolah serta proses pembinaan guru dan kepala sekolah bagi pengawas.

Suharsini Arikounto menyatakan bahwa kekeliruan yang sering dilakukan adalah keinginan untuk memulai dari konsep yang sangat luas yaitu undang-undang, diikuti oleh kebijakan-kebijakan yang sangat luas. Oleh karena itu untuk membuat latar belakang sebaiknya tidak usah bertele-tele sehingga tidak lekas menukik ke permasalahan yang ingin dipecahkan.

Kedua adalah kondisi nyata yang terjadi saat ini. Berikan contoh dan bukti berdasarkan hasil pengalaman anda selama ini. Berikan alasan mengapa kondisi tersebut terjadi serta ceritakan akibat yang ditimbulakn. Utamanya yang berkenaan dengan proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau pembinaan sehingga memerlukan cara baru tertentu yang akan dijadikan materi penelitian tindakan

Ketiga adalah tindakan atau cara yang akan digunakan untuk memecahkan kesenjangan antara harapan atau idealisme dengan kenyataan yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya. Bisa berupa metode, pendekatan, strtegi atau model tertentu yang diyakini akan membawa keberhasilan. 

Tuliskan alasan-alasan logis dan sedapat mungkin teoritis mengapa memilih cara tersebut. Alasan ini penting diungkapkan karena penelitian ini adalah penelitian ilmiah.

Identifikasi masalah :

Untuk identifikasi masalah tuliskan kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan tidak tercapainya kondisi ideal seperti disebutkan pada latar belakang. Meskipun bisa disebutkan sebanyak-banyaknya, namun jika sudah ditemukan yang spesifik akan lebih baik.

Ada yang berpendapat bahwa permasalahan dalam judul penelitian harus disebutkan sebagai masalah yang pertama baru kemudian dirinci menjadi masalah-masalah yang lebih kecil.

Pembatasan masalah adalah mempersempit apa yang sudah disebutkan dalam identifikasi masalah. Kesalahan yang sering dilakukan adalah hanya sekedar mengutip apa yang sudah disebutkan dalam judul penelitian

Rumusan Masalah

Rumusan masalah juga sering disebut sebagai pertanyaan penelitian. Oleh karenanya rumusan masalah harus ditulis dalam bentuk pertanyaan. Dari masalah yang telah teridentifikasi mana masalah yang paling penting untuk dicari jawabannya.

Penelitian tindakan adalah penelitian kualitatif, maka rumusan masalah yang ditulis harus berupa rangkaian pertanyaan yang dapat menggali informasi tentang proses tindakan yang diteliti. Rumusan masalah ini merupakan dasar penyusunan instrumen yang akan digunakan baik berupa lembar pengamatan atau angket, pedoman wawancara maupun lembar pencermatan.

Rumusan masalah dijabarkan menjadi indikator-indikator, kemudian dituliskan dalam bentuk pernyataan ataupun pertanyaan untuk menjaring data kemudian diolah dan diinterpretasikan dan akhirnya disimpulkan.

Judul Penelitian

Judul penelitian adalah bagian yang sangat penting, karena yang pertama kali dibaca oleh tim peniliai atau pembaca lainnya adalah judul yang tertulis pada sampul laporan hasil penelitian. Judul penelitian dapat kita rumuskan dengan baik setelah kita mendapatkan rumusan masalah yang tepat dan sudah menetapkan cara yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

Ada tiga unsur yang harus ditunjukkan dalam judul penelitian tindakan, yaitu apa, siapa dan bagaimana. Apa yang ditingkatkan siapa yang menjadi subyek tindakan dan bagaimana cara meningkatkannya. Atau dengan kata lain tindakan berupa metode, pendekatan atau strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan.

Beberapa kesalahan yang sering ditemukan adalah :
Pertama tiga unsur yang disaratkan dalam judul tidak lengkap. Contoh, ”Peningkatan keterampilan menulis cerita pendek”. Judul ini tidak menyebutkan siapa yang ditingkatkan dan bagaimana cara meningkatkannya.

Kedua yang ditingkatkan hanya hasil. Perlu diingat bahwa fokus penelitian ini adalah tindakan. Oleh karenanya yang utama ditingkatkan adalah kualitas proses, seperti kreatifitas, interakktifiktas motivasi, keterlibatan siswa suasana pembelajaran dan lain-lain.

Ketiga rumusan judul seperti rumusan hipotesa, yaitu dengan disisipkannya kata dapat. Untuk ini hindari penggunaan kata-kata di dalam merumuskan judul penelitian tindakan.

Tujuan penelitian tindakan

Yang dituliskan dalam tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah. Perlu diingat bahwa penelitian ini adalah penelitian tindakan, oleh sebab itu tujuan yang utama adalah untuk mencobakan cara yang diharapkan proses pembelajaran atau bimbingan dapat berjalan dengan baik dalam kaitannya dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan.

Manfaat penelitian.

Untuk menuliskan manfaat enelitian jangan terlalu ambisius dengan menyebutkan pihak-pihak yang tidak mungkin atau sulit dicapai. Cukuplah dengan menyebut manfaat bagi siswa, bagi guru dan bagi sekolah.

Lihat video tutorialnya di sini

Bab II Kajian Pustaka.

Dua hal yang perlu ditulis di dalam kajian pustaka ini yaitu kajian deori dan kajian hasil penelitian terdahulu. Perlu diingat bahwa kajian teori bukannya tumpukan teori tentang permaslaahan ang diteliti. Akan tetapi dierlukan penalran peneliti tentang hubungan antara variabel dengan tindakan yang diteliti yaitu menyangkut masalah metode dan juga karakteristik subyek penelitian. Misalnya teori kejiwaan anak-anak jika penelitian melibatkan anak SD, remaja untuk anak SMP/SMA atau orang dewasa jika subyek penelitiannya adalah guru atau kepala sekolah.

Untuk kajian hasil penelitian terdahulu tidak harus dari judul yang sama atau masalah yang diteliti sama. Cukup dengan temuan-temuan yang ada hubungannya dengan variabel penelitian tindakan yang sedang dilakukan.

Bab III Metode penelitian


Untuk bagian ini peneliti dituntut menuangkan semua hal yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan dalam meneliti. Perlu diuraikan sejelas-jelasnya tentang tindakan yang dilakukan yaitu berkenaan dengan :
  1. Setting dan subyek tindakan, menjelaskan tentang tempat dan waktu serta individu yang terlibat dalam subyek penelitian.
  2. Pelaksanaan tindakan , menjelasakan pengaturan kegiatan penelitian misalnya pengelompokan dan lain-lain.
  3. Bagaimana pengamatan dilakukan : oleh siapa, berapa lama, yang diamati apa dengan menggunkana instrumen apa. Sebutkan pula jika memerlukan alat bantu atau tepat tertentu yang harus dikunjungi. Kemudian jelaskan bagaimana metode pengumpulan data.
  4. Karena ini adalah penelitian tindakan sebutkan bahwa lembar pengamatan adalah instrumen yang utama karea yang diteliti adalah proses. Instrumen yang lain perlu disebut juga seperti angket dan untuk review biasanya digunakan lembar pencermatan atau juga wawancara
  5. Obyek yang diamati adalah dari awal hingga refleksi untuk siklus terakhir.
  6. Setelah itu jelaskan pula metode analisis data. Tuliskan semua langkah hingga hal-hal kecil disertai dengan contoh analisis dan pengambilan kesimpulan. 
Walaupun penelitian tindakan bisa dilakukan secara mandiri hendaknya dilakukan dengan model kolaborasi. Khusus untuk guru bisa mengintegrasikan lesson study dalam penelitian tindakan kelas dengan melibatkan beberapa orang guru baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah yang berbeda.

Bab IV Hasil Penelitian


Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan adalah merupakan bagian inti dari laporan. Oleh karena itu porsi tulisannya yang paling banyak. Urutan penyajiannya adalah :
  1. Gambaran setting penelitian
  2. Gambaran umum penelitian
  3. Uraian masing-masing siklus
  4. Penyajian data dan analisis yang dilakukan peneliti
  5. Pembahasan terhadapa proses pelaksanaan hasil penelitian
Perbedaan antara yang dijelaskan pada bab IV ini dengan bab III adalah kalau di bab III penjelasan secara sepintas menurut perencanaan penelitian sedang yang disajikan di bab IV merupakan laporan terhadap yang terjadi sebenarnya. Semakin rinci dan runtut peneliti melaporkan proses tindakannya semakin memberikan keyakinan kepada tim penilai bahwa penelitian memang benar-benar dilakukan. 

Lihat video tutorialnya di sini

Jelaskan pula secara runtut bagaimana data terkumpul, diolah dan dianalisis kemudian diambil kesimpulan. Peneliti harus dapat menjelaskan keterkaitan antara peristiwa yang terjadi siklus demi siklus hingga mendapatkan satu kesimpullan dan akan sangat baik apabila dikaitkan dengan teori yang diitulis sebagai pendukung. Oleh karenanya peneliti harus berfikir komperhensip.

Bab V Kesimpulan dan Saran


Dalam memberikan kesimpulan peneliti tidak boleh menyimpang dari rumusan masalah, karena pada hakekatnya kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Jika isi kesimpulan menyimpang berarti laporan tersebut tidak benar. Demikian pula saran-saran yang dikemukakan dalam bab ini harus didasarkan atas kesimpulan.

Jika rumusan masalah, tujuan penelitian, kesimpulan dan saran-saran sudah runtut dan penelitian sudah memenuhi persyrataan APIK (Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten) tidak ada alasan lagi bahwa laporan penelitian tindakan akan ditolak.

Beberapa ahli menyampaikan aturan penulisan yang berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dan pada umumnya terdiri dari 5 Bab. Di akhir pembahasan ini ditegaskan bahwa laporan penelitian tindakan mesti berbeda dengan laporan penelitian pada umumumnya. 

Penekanan penelitian tindkaan adalah pada tindakan yang diuraiakan sebanyak 4 kali :
  • Pada bab I : peneliti perlu menyampaiakan cara atau tindakan apa yang akan dilakukan setelah mengemukakan kelemahan cara lama
  • Pada bab II : peneliti harus mengutarakan teori yang mendukung tindakan, metode, pendekatan atau strategi yang dilakukan di dalam penelitian
  • Pada bab III : peneliti harus menuliskan langkah-langkah tindkaan secara rinci, terutama apa yang dilakukan oleh subyek penelitian dan
  • Pada bab IV : peneliti menyampaiakn tindakan nyata yang dilakukan oleh subyek penelitian

Abstrak dan Kata kunci


Abstrak dan kata kunci ditulis setelah penyusunan laoran selesai, tetapi penempatannya justru sebelum bab inti laporan. Abstrak merupakan informasi/penjelasan singkat tentang laporan, ditulis dalam satu paragraf essay yang panjangnya maksimum 400 kata. Isi utama abstrak adalah latar belakang/masalah yang diteliti, tujuan penelitian, metode yang digunakan menyangkut subyek penelitian, alat dan instrumen serta seting penelitian. Kemudian diikuti dengan hasil dan kesimpulan.

Kata kunci adalah beberapa kata yang merupakan kata-kata penting berkenaan dengan masalah penelitian.

Daftar bacaan :

  1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah; Penelitian Tindakan, bahan Diklat, 1999
  2. Suardjono; Pertanyaan dan Jawaban di Sekitar Penelitian Tindakan Kelas dan Tindakan Sekolah, Penerbit Cakrawala Indonesia LP3, Universitas Negeri Malang, 2009
  3. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi; Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara Jakarta, 2008
  4. Suharsini Arikunto ; Penelitian Tindakan untuk Kepala Sekolah dan Pengawas, Aditya Media Yogyakarta, 2010.
========================================================

Lihat video tutorialnya di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel