TENIS MEJA (Pengertian, Sejarah Singkat di dunia dan di indonesia, Teknik Dasar, Ukuran, Cara Bermain, dan Pencipta Tenis Meja, teknik penyerangan dan bertahan)
Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran penjaskes tingkat SMP dan SMA / MTS dan MA, adapun yang akan kita bahas disini adalah mengenai Pengertian tenis meja, sejarah singkat tenis meja di dunia dan sejarah tenis meja di indonesia, Teknik Dasar, Ukuran tenis meja nasional dan internasional, Cara Bermain, dan Pencipta Tenis Meja Serta Peraturannya lengkap, Tenknik dasar penyerangan dan pertahanan. Semoga dapat membantu
1. Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang telah diisi angin.
Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
2. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
3. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian permainan ini berkembang lagi, di antaranya oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.
Sejarah Singkat Tenis Meja Di Indonesia
Olahraga tenis meja di Indonesia baru dikenal secara umum pada tahun 1930. Pada waktu itu, permainan tenis meja hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang Belanda sebagai suatu hiburan rekreasi. Pribumi yang boleh ikut permainan itu hanya golongan-golongan tertentu, seperti anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.
Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di kongresnya yang diadakan di Surakarta tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table Tenis Federation of Asia). Setelah itu tenis meja Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak berdirinya hingga sekarang. Hal itu dilihat dari munculnya perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional seperti PON, POMDA, dan Porda.
Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui dalam perkembangan permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983, hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.
1. Lakukan Peregangan sebelum dan sesudah dalam latihan maupun pertandingan.
Peregangan perlu dilakukan sebelum bermain tenis meja. Tujuan peregangan adalah untuk mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan persendian, untuk menunjang pergerakan tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Peregangan dilakukan selama 15 – 20 menit.
2. Latihan Fisik
Tujuan latihan fisik adalah keluesan tubuh, kecepatan gerak dan releks, koordinasi dan kekuatan otot, serta stamina yang tinggi.
3. Latihan Kecepatan
Latihan kecepatan bertujuan untuk mempercepat reaksi atau refleks, pikiran dan koordinasi tubuh saat bergerak, serta meningkatkan kemampuan membaca gerakan lawan
4. Latihan Kelenturan
Tujuan latihan ini adalah untuk menjaga kelenturan persendian agar mudah ketika melakukan gerakan memutar, membungkuk, dan mengayun saat bertanding
Tenis Meja
Pengertian
Tenis meja adalah permainan olahraga yang menggunakan bola pingpong dan bet sebagai pemukulnya dan meja yang dirancang khusus sebagai lapangannya. Federasi Tenis Meja international dikenal dengan nama Internationale Table Tennis Federation yang disingkat ITTF. Federasi Tenis Meja di Asia didirikan tahun 1952 dengan nama Table Tennis Federation of Asia. Khusus di negara kita (Indonesia) juga didirikan ikatan tenis meja se-lndonesia pada tahun 1958 yang diberi nama PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Sejarah Singkat Tenis Meja
Sejarah asal usul permainan tenis meja ini hampir sama dengan kebanyakan permainan olahraga lainnya yang memakai raket, yakni pada awalnya hanya dikenal sebagai permainan dan hiburan ringan di masyarakat. Tetapi mengenai asal musa permainan tenis meja, sejak kapan dan oleh siapa yang pertama kali menciptakannya, dapat diketahui dari beberapa sumber bacaan berikut ini.1. Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang telah diisi angin.
Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
2. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
3. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian permainan ini berkembang lagi, di antaranya oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.
Sejarah Singkat Tenis Meja Di Indonesia
Olahraga tenis meja di Indonesia baru dikenal secara umum pada tahun 1930. Pada waktu itu, permainan tenis meja hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang Belanda sebagai suatu hiburan rekreasi. Pribumi yang boleh ikut permainan itu hanya golongan-golongan tertentu, seperti anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.
Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di kongresnya yang diadakan di Surakarta tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table Tenis Federation of Asia). Setelah itu tenis meja Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak berdirinya hingga sekarang. Hal itu dilihat dari munculnya perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional seperti PON, POMDA, dan Porda.
Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui dalam perkembangan permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983, hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.
Teknik Dasar
Semua permainan atau olahraga pasti ada aturan dan perangkat permainanya, begitu juga pada permainan tenis meja supaya permainan bisa berjalan tertib dan berlangsung menarik. Pada olahraga permainan tenis meja, ada beberapa perangkat yang dibutuhkan dan semuanya memiliki aturan yang jelas dan harus ditaati oleh setiap pemain, seperti meja, bola, raket, dan net. Selain dari itu ada juga perangkat pendukung lainnya yaitu pemain dan wasit.
Berikut ini kita akan membahas peraturan permainan tenis meja lengkap
Peraturan Meja pada Tenis Meja:
1. Pada meja tempat bermain tenis meja, permukaan berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.
2. Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
3. Permukaan meja boleh dibuat dari bahan apa saja, tetapi harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
4. Meja tenis seluruh permukaannya harus berwarna pudar atau gelap dan garis putih dengan lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
5. Permukaan meja dibagi dalam dua bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
6. Untuk permainan ganda, semua bagian meja harus dibagi menjadi 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi dua bagian kiri dan kanan.
Net:
1. Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
2. Net harus terpasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
3. Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
4. Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangganya.
Bola
1. Bola harus bulat dengan diameter 40 melimeter.
2. Berat bola harus 2,7 gram.
3. Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan plastik berwarna putih atau orange, serta tidak mengkilap.
Raket / Bet:
1. Ukuran, berat dan bentuk tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
2. Ketebalan daun raket minimal 85% terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm, yang merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.
3. Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi olah bahan lain atau tidak ditutupi.
4. Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak bersambung) dan juga ketebalannya.
5. Permukaan raket yang tidak ditutupi raket pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna sebelahnya).
Teknik Dasar Permainan Tenis Meja
Secara Umum Teknik dasar bermain tenis meja ada 3, yaitu cara memegang bet, Posisi Tubuh, dan Pukulan, berikut masing masing penjelasannya :
Cara Memegang Bet
Dalam permainan tenis meja, ada dua cara memegang bed yakni pegangan jabat tangan (shakehand grip) dan pegangan tangkai pena (penbolder grip).
1. Pegangan jabat tangan (shakehand grip), cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Bagian depan gagang bed dipegang melingkar oleh ibu jari dan jari tangan lainnya, jari telunjuk terpisah menahan di belakang bet.
Posisi bet berdiri mengarah ke depan dan ke belakang pemain.
Posisi Tubuh
Hal yang penting dalam teknik permainan tenis meja untuk mengembangkan permainan adalah penempatan posisi tubuh pada berbagai bentuk pukulan. Cara menempatkan posisi tubuh adalah sebagai berikut :
1. Berdiri menghadap ke arah permainan.
2. Kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk, badan agak membungkuk dan salah satu tangan memegang bed di depan badan.
3. Berat badan ditumpukkan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk melakukan gerakan.
4. Tempatkan posisi badan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.
Pukulan
Jenis pukulan dalam permainan tenis meja yang akan dibahas yaitu pukulan forehend dan pukulan backhand.
A. Pukulan Forehand, cara melakukannya yang benar adalah sebagai berikut:
1. Berdiri di belakang meja menghadap ke arah permainan
2. Salah satu kaki ditempatkan di depan dan lainnya di belakang
3. Salah satu tangan memegang bed di samping badan dengan lengan bawah membentuk sudut 90°
4. Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari belakang ke depan
5. Bed harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.
B. Pukulan Backhand, cara melakukannya adalah sebagai berikut:
1. Berdiri di belakang meja menghadap ke arah permainan
2. Salah satu kaki ditempatkan di depan dan kaki lainnya di belakang
3. Salah satu tangan memegang bed di depan badan dengan lengan atas membentuk sudut kecil dengan tubuh
4. Pukulan dilakukan dari arah belakang ke arah samping depan
5. Bet harus mengenai bola saat mencapai titik tinggi.
Cara Bermain Tenis Meja
Cara memukul bola adalah bola harus memantul dahulu satu kali pada bidang meja sendiri serta bola yang dipukul itu harus melalui net lalu ke meja lawan. Tidak boleh memukul bola langsung dan memukul bola yang telah memantul dua kali pada bidang meja sendiri. Permainan tenis meja dapat dilakukan sebagai berikut.
Single: putra atau putri (tunggal).
Double: putra atau putri (ganda).
Double campuran: ganda putra dan putri.
Teknik Penyerangan dan Pertahanan Tenis Meja
Berikut ini adalah cara cara atau langkah langkah dalam teknik penyerangan dan pertahanan pada permainan tenis meja :
Penyerangan
Serangan sangat penting dalam olahraga tenis meja. Serangan yang cepat dan keras bisa mematahkan pertahanan lawan yang membuat posisi agresif. Dasar-dasar teknik serangan ada dua macam, yaitu forehand dan backhand. Saat melakukan penyerangan terlebih dahulu harus meiihat kondisi datangnya bola. Jika bola datangnya agak jauh hingga harus dikejar, baru dilakukan serangan, serangan ini disebut serangan jarak jauh. Kelebihan serangan jarak jauh, yaitu karena bola datangnya tidak laju lagi maka penyerang mempunyai kesempatan untuk siap dan mengontrol bola.
Pertahanan
Pertahanan merupakan salah satu teknik dalam permainan apa pun yang perlu dilakukan dengan baik dan bersifat penting. Jika dapat menguasal teknik bertahan dengan baik, besar sekall ancamannya bagi penyerang. Teknik bertahan yang biasanya digunakan dalam permainan olahraga tents meja, yaitu cut defensive.
Cut defensive adalah mengembaiikan bola dengan menggunakan gaya membacok dan biasanya menunggu sampai bola lawan datang dengan kekuatan dan kecepatan terakhir.
Kunci Kemenangan dalam Permainan Tenis Meja
Berikut ini adalah bonus, kunci kemenangan dalam tenis meja antara lain :1. Lakukan Peregangan sebelum dan sesudah dalam latihan maupun pertandingan.
Peregangan perlu dilakukan sebelum bermain tenis meja. Tujuan peregangan adalah untuk mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan persendian, untuk menunjang pergerakan tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Peregangan dilakukan selama 15 – 20 menit.
2. Latihan Fisik
Tujuan latihan fisik adalah keluesan tubuh, kecepatan gerak dan releks, koordinasi dan kekuatan otot, serta stamina yang tinggi.
3. Latihan Kecepatan
Latihan kecepatan bertujuan untuk mempercepat reaksi atau refleks, pikiran dan koordinasi tubuh saat bergerak, serta meningkatkan kemampuan membaca gerakan lawan
4. Latihan Kelenturan
Tujuan latihan ini adalah untuk menjaga kelenturan persendian agar mudah ketika melakukan gerakan memutar, membungkuk, dan mengayun saat bertanding