Usulan Presiden tentang Dana Abadi Pendidikan akan Dibahas pada APBNP 2017
Presiden Joko Widodo (Metrotvnews) |
Dana pendidikan yang sangat besar, 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dianggap belum maksimal penggunaannya. Presiden Joko Widodo pun ingin alokasi dan penggunaan dana itu diperbaiki. Untuk memaksimalkan penggunaan dana tersebut, ia akan membentuk dana abadi pendidikan.
"Ini kan anggaran pendidikan banyak sekali dan yang saya lihat saya buka-buka juga terlalu rutinitas sekali. Jangan semua anggaran pendidikan dihabiskan, harus disisihkan karena jumlahnya besar untuk investasi jangka panjang. Saya minta dibentuk dana abadi pendidikan," jelas Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 4 April 2017.
Untuk itu, ia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani merancang teknisnya. Jokowi tidak ingin anggaran pendidikan yang sangat besar itu hanya dihabiskan untuk rutinitas yang tidak tepat kegunaannya.
Menurut Presiden, cara ini untuk jangka panjang. Dana abadi pendidikan itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk generasi berikutnya.
"Ini investasi besar untuk anak cucu kita, saya kira harus dimulai. Dan dana pendidikan abadi ini nantinya bertujuan untuk mengelola dana investasi pendidikan bagi generasi yang akan datang," jelas Presiden.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan berencana memasukkan alokasi dana abadi pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, dimasukkannya opsi dana abadi pendidikan tidak akan memangkas porsi anggaran pendidikan yang sudah ditetapkan. "Insya Allah (dalam APBN 2017). Kita rancang anggaran pendidikan tidak dikurangi," ujar Askolani di Kementerian Keuangan, Rabu (5/4).
Meski begitu, Askolani mengaku belum bisa menjelaskan lebih detil mekanisme pengalokasian dana abadi pendidikan, termasuk apakah akan ditetapkan angka alokasinya atau memanfaatkan sisa anggaran pendidikan yang tak direalisasikan di akhir tahun. Ia hanya memastikan alokasi anggaran pendidikan yang sudah ada tidak akan dipotong. "Nanti ditunggu di RAPBNP (2017) saja ya posisinya," katanya.
Kunjungi sumber 1
Kunjungi sumber 2