-->

5 CONTOH TEKS CERAMAH KULTUM SINGKAT dan PANJANG tentang Sabar, Ilmu, Sedekah, Sholat dan Ibu beserta dalil / ayatnya

Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran bahasa indonesia maupun pendidikan agama islam yaitu tentang ceramah atau kultum, adapun yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai pengertian ceramah, contoh teks ceramah kultum singkat pendek maupun panjang dan sederhana beserta dalil / ayatnya tentang sabar, ilmu, sedekah, sholat dan ibu, semoga dapat membantu

Teks Ceramah

Pengertian

Pengertian ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan).

Contoh Teks Ceramah

Berikut dibawah ini adalah contoh teks ceramah ataupun kultum singkat pendek dan sederhana tentang sabar, menuntut ilmu, bersedekah, sholat dan ibu:

Contoh 1

Contoh pertama yaitu contoh ceramah atau kultum panjang tentang sabar beserta dalilnya

Bismillahirrrahmanirrahiim,

Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarokatuh.
Baca Juga: Contoh Teks Kultum Ceramah Singkat

Pertama-tama, tidak bosan-bosan, marilah kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan pada kita, mulai dari nikmat yang kita anggap sepele sampai  nikmat yang kita anggap besar. Yang mana, apabila kita mau renungi lebih dalam, maka sesungguhnya nikmat Allah itu tidak ada yang sepele, semua menyimpan hikmah yang besar.

Kedua, semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada nabi akhir zaman, pemimpin para nabi, Nabi Muhammad SAW, yang telah berkorban, harta, waktu, hingga nyawa untuk menyebarkan islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman dan islam, dan juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya  hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Allah dan Rasul-Nya mengajarkan pada kita beberapa sikap dalam menjalani hidup agar hidup lebih terasa lapang dan menenangkan. Salah satu sifat yang dimaksud adalah sifat sabar. Sabar berasal dari bahasa arab yang berarti menahan diri, bila dimaknai dalam kehidupan sehari-hari, maka makna sabar sangat luas cakupan nya.

Yang ingin saya coba sedikit jelaskan disini adalah sabar dalam menghadapi cobaan. Apa saja yang harus dibangun dalam diri kita agar kita bisa bersikap sabar? Apa saja balasan bagi orang yang sabar dihadapan Allah Subhanahu wa ta’ala? Insya Allah akan kita bahas sedikit pada kultum singkat ini.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada dasarnya setiap yang bernyawa pasti akan diuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu juga kita sebagai manusia yang oleh Allah dinaikkan derajatnya dari makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain. Ada beberapa ayat yang membuktikan bahwa kita adalah sebaik-baik ciptaan.

Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4 yang berbunyi:
Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran bahasa indonesia maupun pendidikan agama islam yaitu tentang ceramah atau kultum, adapun yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai pengertian ceramah, contoh teks ceramah kultum singkat pendek maupun panjang dan sederhana beserta dalil / ayatnya tentang sabar, ilmu, sedekah, sholat dan ibu,

Artinya: “Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”

Ayat diatas sudah cukup menjadi bukti bagi kita bahwa manusia adalah sebaik-baik ciptaan, bahkan dalam ayat yang lain kalau kita mau menelaah, dalam kisah nabi adam, akan kita dapati bahwa kita bisa menjadi makhluk yang lebih mulia dari malaikat.

Cukup pembahasan tentang ini, kita kembali kepada pembahasan awal. Jadi suatu keniscayaan bagi kita, sebagai makhluk yang paling baik diuji oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Dalam beberapa ayat juga Allah menegaskan pada kita tentang keniscayaan ini. Pada surat Al-Baqarah Allah berfirman yang artinya:
 “Ataukan kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sepeti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu.”

Nah, ini dia bentuk keniscayaan akan cobaan yang Allah berikan pada kita selaku hambanya semata-mata agar kita semakin tinggi derajatnya dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Kemudian apa kaitannya dengan sabar? Kaitannya adalah semakin kita sadar akan diri kita sebenarnya, maka semakin mudah bagi kita untuk bisa bersabar dalam menghadapi cobaan. Maka, langkah pertama agar kita bisa membangun sikap sabar dalam diri kita adalah dengan menyadari bahwasanya dimanapun kita berada, kapan pun waktunya pasti tidak akan pernah lepas dari cobaan.

Konteksnya ya kembali ke awal tadi, yaitu semata-mata untuk meningkatkan derajat kita dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Hal kedua yang harus kita tanamkan dalam mindset kita adalah, semua yang Allah tetapkan untuk kita sebagai hamba-Nya pasti baik. Semua yang Allah takdirkan untuk terjadi pada kita pasti semua bertujuan baik. Penyataan seperti ini mungkin agak sangsi di telinga hadirin sekalian, tapi dalam Al-Quran Allah memberitahu kita tentang perkara ini.

Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 216 yang artinya:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Dalam ayat ini Allah memberi tahu pada kita bahwa apa-apa yang kita senangi belum tentu itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya, dan apa-apa yang menurut kita baik belum tentu juga itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya. Kemudian terlintas dalam benak kita, kenapa bisa seperti itu?

Jawabannya adalah karena ilmu kita miliki sangat terbatas, sedangkan ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Jadi, maka dari itu kita sebagai manusia harus selalu menanamkan dalam diri bahwa apa yang Allah beri, apa yang Allah tetapkan untuk kita adalah baik.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dari beberapa pembahasan diatas, paling tidak ada 2 hal yang harus kita lakukan agar sifat dan sikap sabar ini ada dalam diri kita, yang pertama adalah, menyadari dengan hati bahwasanya kita sebagai makhluk-Nya tidak akan pernah lepas dari cobaan dan ujian. Cobaan dan ujian ini tidak lain dan tidak bukan semata-mata agar derajat kita tinggi disisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Yang kedua adalah, kita harus menanamkan mindset dalam pikiran dan hati kita bahwa apa yang Allah tetapkan bagi kita adalah baik, sehingga keyakinan kita akan pertolongan Allah akan selalu ada.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam Al-Quran, Allah memberitakan pada kita tentang balasan bagi orang-orang yang sabar. Beberapa ayat tentang ini ada dalam surat Al-Baqarah ayat ke 153 dan 155-157. Ayat ke 153 berbunyi:
Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran bahasa indonesia maupun pendidikan agama islam yaitu tentang ceramah atau kultum, adapun yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai pengertian ceramah, contoh teks ceramah kultum singkat pendek maupun panjang dan sederhana beserta dalil / ayatnya tentang sabar, ilmu, sedekah, sholat dan ibu,

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah bersama orang-orang yang sabar.

MasyaAllah, nikmat apa lagi yang lebih besar selain dibersamai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah menjadi tujuan kita, menjadi penjaga kita. Maka dari itu, hendaklah kita berlatih untuk selalu bersabar dalam situasi apapun dan ridho terhadap apa yang Allah tetapkan untuk kita.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada akhir kultum singkat ini, saya mengajak hadirin untuk selalu berusaha bersabar atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita, dengan beberapa pembahasan diatas, semoga pikiran dan hati kita menjadi lebih lapang dan tenang dalam menerima apa-apa yang Allah takdirkan untuk kita.

Allahulmuwaafiq ilaa aqwamittoriiq

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Contoh 2

Contoh ke 2 yaitu contoh teks ceramah panjang tentang ibu beserta dalil hadits dan ayatnya

Assalamalaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh

Bismillahirahmanirahim,

Segala puji bagi Allah yang telah berkenan menganugrahi kita selaku  hamba-hamba-Nya dengan berbagai limpahan nikmat yang tidak akan pernah bisa kita hitung jumlah dan ukurannya. Sehingga maka dari itu, jangan sampai kita terlupa atau bahkan sengaja melupakan untuk selalu bersyukur atas apa yang Allah beri, bersyukur atas semua pemberian Allah itu hukumnya wajib.

Berapa banyak orang yang diberi nikmat melimpah kemudian kufur? Berapa banyak contoh yang Allah perlihatkan pada kita tentang nasib orang-orang yang kufur terhadap nikmatnya. Mulai dari Fir’aun hingga Abu jahal dan masyarakat kita pada umumnya. Maka, selalu lah bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.

Tak lupa, semoga sholawat dan salam selalu tercurah dan tersampaikan pada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW yang berkat perjuangan beliau, keluarganya dan para sahabatnya kita bisa merasakan nikmat manisnya iman dan islam, yang tidak akan mampu untuk ditukar dengan nikmat lain.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dewasa ini, kita sering terhenyak dengan kondisi masyarakat yang semakin hari sepertinya semakin mengkhawatirkan, baik dari segi sosialnya maupun individual.

Banyak kita dapati perkara-perkara yang dulu susah ditemui, sekarang bisa dengan mudah kita temui. Minuman keras merajalela, kekerasan meningkat, kesadaran masyarakat akan tanggung jawab rendah dan maraknya kasus seksualitas.

Beberapa hari belakangan kita juga terkejut dengan video seorang anak yang durhaka pada gurunya, anak yang durhaka pada orangtuanya. Menurut saya ini sudah keterlaluan. Orang-orang seperti ini harus mendapat penanganan khusus agar penyakit seperti ini tidak menyebar.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Maka dari itu saya akan membahas dalam kultum ini tentang bakti pada orangtua, terutama kepada ibu.

Agama islam secara global, menempatkan ketentuan-ketentuannya sesuai dengan logika akal manusia. Semuanya ada sebab akibatnya, semuanya ada alasan dan hikmahnya.

Nah, begitu juga dengan perkara bakti pada orangtua ini. Al-Quran memberi penjelasan pada kita tentang kenapa kita harus berbakti pada orangtua kita.

Pada surat Al-Isra’ dijelaskan bahwa sebab kita harus berbakti pada mereka adalah mereka sudah susah payah mengurus kita dari semenjak kita berada dalam kandungan, terutama seorang ibu yang mengandung. Kemudian setelah mengandung, beliau rela menyapih kita selam 2 tahun.

Mengurus segala keperluan kita, menenangkan ketika kita rewel, memeriksakan ke dokter ketika kita sakit, mengajari kita dengan ilmu-ilmu tentang kehidupan dan menjaga kita dari segala yang bisa mengancam keselamata anaknya.

Kalau mau dipikir dan direnungi, kurang apa kita? Maka dari itu, tepat kiranya Allah memerintahkan kita untuk berbakti pada orangtua kita dengan sebaik-baik bakti yang bisa kita berikan.

Ayat dalam surat Al-Isra’ayat 23 yang artinya:
“Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan ‘Ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapankanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Sangat jelas saya kira firman Allah diatas tentang berbakti pada orangtua.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bagaimana sebenarnya kita diperintahkan dalam memposisikan ayah dan ibu? Apakah kita hanya diperintahkan berbakti pada salah satunya saja? Atau apakah ada yang lebih utama diantara kedua orang yang sangat luar biasa ini?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, Rasulullah memberi kita petunjuk untuk menyikapinya. Sabda beliau terekam dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dalam kitab shahih mereka. Hadist tersebut yang berarti:

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Hadist diatas menjelaskan pada kita tentang mana yang lebih berhak atas kasih sayang dan pengabdian kita selaku anak. Dalam hadist dikatakan bahwa yang paling berhak adalah ibu kita. Perbandingannya 3:1. Maka ibu berhak atas pengabdian kita tiga kali lebih baik dibanding ayah kita.

Contoh 3

Contoh ke3 yaitu contoh teks ceramah singkat tentang sabar bersama dalil dan penjelasannya

Assalamualaikum. Wr. Wb

Hamdan Wa Syukran Lillah Sholatan Wa Salaman ‘ Ala Rosulilah Amma Ba’ad

Ikhwan fillah yang saya hormati. Marilah kita bersyukur kepada Allah  SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang dilimpahkan kepada kita. Salawat serta salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa umat manusia dari kejahiliyaan menuju pengabdian kepada Allah SWT. Hadirin yang dimuliakan Allah.

Judul ceramah yang saya bawakan pada kesempatan ini adalah

“ Pentingnya Menuntut Ilmu”

Tak bisa di pungkiri kita tidak bisa hidup tanpa ilmu
Oleh sebab itu Islam memerintahkan kepada kita untuk menuntut  ilmu,baik ilmu ukhrawi maupun duniawi dan tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mencari ilmu,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“ Tolabul ilma faridatur  ‘ala kulli muslimin wa muslimah”
Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi orang islam laki – laki dan perempuan.

Maka dengan ilmu kita bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini. Dengan ilmu pula kita bisa memimpin dunia memimpin seluruh makhluk Allah.
Dan Kita akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk Allah. Namun jika tidak berilmu, kita akan menjadi bodoh tidak tahu apa-apa didunia ini dan pada akhirnya kita menjadi makhluk yang paling rendah, kata Allah  Qs : at-tin : ayat 5  “Asfala Safilin ” 
dan tentunya kita tidak mau menjadi makhluk yang paling rendah.

Namun Allah SWT juga mengabarkan kabar gembira bagi orang2 yang beriman dalam surah AL-Mujadalah ayat 11

...يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰت
Artinya : "Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat."

Oleh karena itu marilah kita tetap menuntut ilmu, karena dengan ilmu kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sebagai kesimpulan. Selama hayat masih dikandung badan mari kita selalu menuntut ilmu tanpa mengenal lelah karena ilmu sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak bisa menjadi insan kamil tanpa ilmu pengetahuan.

“ Unzur ma qila wala tanzur man Qola “
Pandanglah pembicaraan jangan pandang siapa pembicaranya.


Wabillahi taufik wal hidaya Assalamu’Alaikum. Wr. Wb

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel