Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA
Sahabat Dunia Pendidikan yang berbahagia, mengenai Buku Panduan Bimbingan Konseling yang sebelumnya sudah diposkan yaitu :
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SD.
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SMP.
Untuk Kali ini akan dibagikan Buku Panduan Bimbingan Konseling Khusus SMA lengkap yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 111 tahun 2014.
Sahabat Dunia Pendidikan, Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMA memiliki kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungan.
Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi di televisi dan Video Compact Disk (VCD) atau Digital Video Disk (DVD), penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidak harmonisan kehidupan keluarga, dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup peserta didik/konseli.
Perilaku bermasalah seperti: pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran antar peserta didik/konseli, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dan pergaulan bebas (free sex) merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma kehidupan berbangsa yang beradab.
Perilaku sebagian remaja seperti dipaparkan di atas sangat tidak diharapkan karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia dalam mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3).
Untuk satuan pendidikan sekolah menengah atas (SMA), pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional di atas, dijabarkan dalam bentuk kompetensi inti. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti (KI) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada jenjang SMA, dalam konteks Bimbingan dan Konseling dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). SKKPD pada jenjang SMA mencakup 11 aspek perkembangan, yaitu:
Sahabat Dunia Pendidikan, untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan Panduan Lengkap Bimbingan konseling untuk SMA.
> Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA.
Demikian yang dapat disampaikan mengenai Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA, semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SD.
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SMP.
Untuk Kali ini akan dibagikan Buku Panduan Bimbingan Konseling Khusus SMA lengkap yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 111 tahun 2014.
Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA
Sahabat Dunia Pendidikan, Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMA memiliki kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungan.
Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi di televisi dan Video Compact Disk (VCD) atau Digital Video Disk (DVD), penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidak harmonisan kehidupan keluarga, dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup peserta didik/konseli.
Perilaku bermasalah seperti: pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran antar peserta didik/konseli, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dan pergaulan bebas (free sex) merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma kehidupan berbangsa yang beradab.
Perilaku sebagian remaja seperti dipaparkan di atas sangat tidak diharapkan karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia dalam mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3).
Untuk satuan pendidikan sekolah menengah atas (SMA), pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional di atas, dijabarkan dalam bentuk kompetensi inti. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti (KI) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada jenjang SMA, dalam konteks Bimbingan dan Konseling dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). SKKPD pada jenjang SMA mencakup 11 aspek perkembangan, yaitu:
- Landasan hidup religius,
- Landasan perilaku etis,
- Kematangan emosi,
- Kematangan intelektual,
- Kesadaran tanggung jawab sosial,
- Kesadaran gender,
- Pengembangan diri,
- Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis),
- Wawasan dan kesiapan karier,
- Kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan
- Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga (Depdikbud: 2007).
Sahabat Dunia Pendidikan, untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan Panduan Lengkap Bimbingan konseling untuk SMA.
> Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA.
Demikian yang dapat disampaikan mengenai Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA, semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.