Kemenag Kembangkan Kurikulum Keterampilan untuk Madrasah
Banyak lulusan Madrasah Aliyah (MA) yang kesulitan melanjukan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tidak sedikit alumni Aliyah yang tidak memiliki keterampilan setelah lulus dan kesulitan saat akan mencari pekerjaan.
Guna mengatasi permasalahan itu, sejumlah MA telah memiliki kurikulum keterampilan. Dengan demikian, nantinya para siswa memiliki keunggulan seperti siswa SMK dan bisa bersaing saat akan mencari pekerjaan.
Menurut Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Prof Nur Kholis Setiawan, menuturkan sejak 1994 Kemenag telah mengembangkan program keahlian di MA. Hingga kini sudah ada 234 MA yang telah mengembangkan berbagai program keterampilan. Mulai dari elektro, tata busana, dan otomotif.
"Salah satunya program keterampilan yang telah dikembangkan di MAN 1 Garut. Para siswa bukan hanya mendapat pelajaran biasa, tapi mereka juga harus memilih satu program keterampilan yang ada di sekolah," ujar Nur Kholis usai meninjau program keterampilan di MAN 1 Garut, Jumat (16/12).
Madrasah keterampilan, kata dia, merupakan percontohan MA yang mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang keterampilan atau kejuruan. Untuk mendukung program ini, Direktorat Pendidikan Madrasah mengalokasikan anggaran dana pengembangan-pengembangan keterampilan di MA tersebut.
"Contohnya di MAN 1 Garut ini kami alokasikan pada 2017 anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Dana itu bisa digunakan untuk membeli peralatan baru. Tadi saya lihat banyak alat yang sudah lama dan memang harus diganti. Biar sesuai dengan perkembangan zaman," katanya.
Tidak hanya itu, untuk menjawab tantangan zaman di dunia usaha, tutur Nur Kholis, Kemenag juga berencana membuka Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di enam provinsi. Yakni Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, Bintuhan Kaur Bengkulu, Rokan Hulu Riau, Aceh Timur Aceh, Samarinda Kalimantan Timur dan Atambua Nusa Tenggara Timur pada 2016 sampai 2018.
Pihaknya pun mendorong revitalisasi sarana dan prasarana pada madrasah keterampilan ini. Kurikulum keterampilan di setiap sekolah pun akan disesuaikan dengan potensi daerah dan dikombinasikan dengan kurikulum pusat.
MAK yang menggunakan anggaran Kemenag ini menawarkan program-program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan keunggulan daerah masing-masing.
Di Riau, misalnya, MAK yang dibangun di Kabupaten Rokan Hulu adalah di bidang pertanian. "Pembangunan MAK bagian dari rencana pemerintah meningkatkan jumlah sekolah kejuruan demi suksesnya program wajib belajar 12 tahun. MAK dipilih setelah diketahui bahwa banyak siswa yang berhenti sekolah setelah lulus dari madrasah tsanawiyah," ucapnya.
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/12/16/oia2d9326-kemenag-kembangkan-kurikulum-keterampilan-madrasah
http://nasional.sindonews.com/read/1163546/15/kemenag-kembangkan-program-keahlian-madrasah-aliyah-1481894361